Dunia digital marketing di tahun 2015 ini di Indonesia sudah semakin matang dengan banyaknya startup baru baik lokal ataupun global yang membuka kantornya di Jakarta . Hal ini dibantu oleh banyaknya investor yang berani menanamkan modal di beberapa startup lokal di tanah air.

Pasar offline pun terasa semakin gerah menghadapi betapa bergairahnya digital marketing sekarang ini. Keunikan tersendiri dari digital marketing ini adalah efektifitasnya bisa terukur secara kuantitatif dan tingkat animo pengguna gadget yang semakin tinggi yang tentunya membuat pangsa pasarnya semakin besar.

Tentulah hal ini semakin baik karena bisa mengedukasi para pelaku dan pelanggan untuk mulai memperhatikan tidak hanya offline marketing namun juga online marketing sebagai metode berpromosi yang efektif.

Berikut ini adalah beberapa insight terkait digital marketing yang saya rangkum sepanjang tahun 2014 -2015 : 

- Secara teori, besarnya biaya marketing berkisar dari 5-15 % (normal) , 16-30 % (agresif) dari total pengeluaran anggaran perusahaan.

Insight ini diberikan oleh Natali Andrianto, CTO dari tiket.com dalam sebuah seminar dari Startup Grind yang saya hadiri.

- Marketing harus dijalankan secara konsisten, tidak peduli besarannya namun yang penting tetap ada.

lebih baik berpromosi dengan biaya sedang namun durasinya lama, daripada biaya besar namun durasi yang singkat. Hal ini dikarenakan, pelanggan membutuhkan waktu sebelum mengenal brand anda, lalu mulai mencoba produk anda.

- Gunakanlah seluruh media yang dimiliki, dan ukur lah efektivitasnya.

Saat ini sudah banyak sekali channel marketing mulai dari yang gratis hingga berbayar seperti Social media (Facebook dan twitter), Google Adwords, Adstars, dll . Ujilah sebanyak mungkin media tersebut dan fokuslah pada 1 atau 2 media yang memiliki respons yang paling baik.

- Biaya rata-rata perusahaan dalam marketing campaign bervariasi antara 1 - 5 Milyar dalam sebulan.

StartUp Quotes by Grevia